Review
Buku
Judul : Teknik Kepemimpinan
Pengarang : Auren Uris
Penerjemah : Nency Simanjuntak
Penerbit : PT. Bina Aksara
Kota : Jakarta
Tahun : 1987
Halaman : viii - 142
A. PENDAHULUAN
Kepemimpinan
adalah suatu sikap yang ingin dicapai oleh setiap orang. Dalam hal apapun pasti
kita semua memerlukan suatu pemimpin. Baik dalam keluarga, masyarakat, sekolah,
organisasi dan yang lainnya. Buku ini melatarbelakangi saya untuk mengetahui
bagaimana teknik kepemimpinan itu
sendiri. Lebih dari itu, saya berharap bisa mengikuti teknik kepemimpinan ini
agar saya dapat menjadi seorang pemimpin yang dapat menjadi teladan bagi setiap
orang yang berniat menjadi pemimpin.
Suatu
pemimpin dapat mengetahui dimana dia layak memimpin atau sesuai dengan bakat
dan kemampuannya yang tidak keluar dari bidangnya itu sendiri. Menjadi pemimpin
tidaklah gampang, anda harus benar-benar bisa menjaga emosional yang anda
miliki. Pemimpin harus memliki sifat sabar dan rasa bertanggung jawab yang
tinggi. Tidak terlepas dari hal itu, pemimpin juga harus memilki sifat adil,
berjiwa besar dan masih banyak lagi.
Seorang
pemimpin harus mencapai target yang ingin ia lakukan untuk ruang lingkup yang
sedang dipimpin. Dari buku ini terlintas dibenak saya untuk mencari bagaimana
suatu kepemimpinan pendidikan. Tujuannya adalah agar dapat membantu seorang
pemimpin yang berada di ruang lingkup sekolah. Dengan cara apa, bagaimana, agar
dia dapat memimpin suatu sekolah dengan baik dan mencapai visi dan misi dari
sekolah tersebut.
B. ISI
Di
dalam buku ini banyak sekali penjelasan penting tentang teknik kepemimpinan.
Buku ini sangat menarik hampir setiap bab terdapat pertanyaan-pertanyaan yang
terkait dengan buku ini, setiap pembaca pasti jadi tertarik untuk menjawab
soalnya. Tetapi sangat disayangkan sekali buku ini tidak memiliki daftar
pustaka. Dan terlihat buku ini sudah termasuk buku yang telah dicetak pada
tahun 80-an dengan sampul yang sudah kusam dan kertas yang kuning membuat
pembaca tidak tertarik untuk membacanya. Tetapi tidak dengan saya, kembali ke
tujuan awal, saya membaca buku ini karena ingin mengetahui dan memahami teknik
kepemimpinan itu sepertia apa. Karena setiap orang akan dituntut menjadi sorang
pemimpin, minimal menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri.
Adapun
ringkasan penjelasan dari buku ini adalah sebagai berikut :
Bab
1 menguraikan tentang bagaimana suatu pemmipin mengukur kepemimpinannya
sendiri.
a. Pemimpin yang memiliki kepemimpinan yang
baik. Kepemimpinan yang baik pasti diutamakan seandainya ia mempertimbangkan
keinginan individuseperti perlindungan dan kepuasan kerja.
b. Pemimpin yang mengarah kepada
kepemimpinan yang sukses.
Kepemimpinan
yang cakap pasti akan lebih meningkatkan keberhasilan/kesuksesan anda.
Uji
kepemimpinan dapat dilakukan dengan ujian dan akan mendapatkan penilaian dari
hasilnya. Uji kemampuan juga bisa dengan cara kemampuan untuk menyampaikan ide.
Bab
2 menjelaskan bagaimana cara memipin, cara memimpin diperlukan metode dasar
diantaranya:
a. Tiga metode dasar kepemimpinan
1. Pemimpin autokratif terutama
mementingkan pengabdian anggota organisasinya. Beliau menentukan dasar dan
menganggap bahwa proses memberi pilihan sebagai satu tugas yang perlu
dilaksanakan oleh satu orang yaitu beliau sendiri.
2. Pemimpin demikrasi memperoleh ide dan
saran organisasinya. Ia melakukannya dengan bertukar pendapat dan menanyakan
pendapat para anggota organisasi. Para anggota organisasi digalakkan membantu
dalam prses membuat kebijaksanaan. Tugas pemimpin sebagian besar mengendalikan
suatu musyawarah.
3. Pemimpin secara bebas hanya mrupakan
suatu sumber informasi. Biasanya ia tidak terlibat secara langsung dengan
aktivitas organisasi. Kehadirannya hanya untuk memberikan bahan dan fakta.
Sedapat mungkin ia menggunakan kontrol yang minimal.
b. Cara Memilih Pendekatan Anda
1. Individu di bawah anda. Tidak ada dua
manusia yang sama. Perbedaan mereka dan pengaruh perbedaan ini terhadap cara
kepemimpinan anda akan dijelaskan.
2. Organisasi tertentu. Jenis-jenis manusia
dalam organisasi anda mempengaruhi sistem anda. Suatu oraganisasi berbeda
dengan organisasi lainnya dalm sistem tertentu. Pemahaman tentang mengapa
organisasi itu berbeda akan membantu anda memilih pendekatan anda.
3. Situasi kepemimpinan. Kehidupan sesuatu
organisasi itu mengalami berbagai kegembiraan dan kesdihan yaitu pada saat
aktivitasnya mencapai puncaknya atau sebaliknya. Sistem kepemiminan perlu
membuahkan hasil menurut keadaan akan dijelaskan.
4. Pribadi anda seniri. Anda sendiri
tegasnya sifat anda senidri biasanya menjadi faktor utama dalam menentukan cara
anda memimpin orang-orang anda. Semua sistem tertentu itu hanya seduai dengan
bentuk pribadi tertentu saja. Fakta-fakta yang diberikan dalam buku ini akan
membantu anda membuat pilihan dengan memikirkan masalah ini.
Bab
3 memaparkan tentang menyesuaikan sistem menurut kebutuhan anda.
a. Dasar untuk Menjalankan Sistem Autokrat
1. Orang yang suka sentimen tidak
menyenangi otoritas. Namun sifatnya perlu dikotrol oleh otoritas. Sistem
autokrat dapat mempengaruhi sifat permusuhannya melalui pengarahan yang
ditujukan kepadanya untuk mencapai target yang dikehendaki.
2. Orang yang mempunyai sifat yang suka
mengharapkan orang lain. Orang dari golongan ini merasa membutuhkan perintah
yang tegas. Perasaan ini menimbulkan rasa bimbang dan tidak pasti dalam dirinya
kecuali terdapat pemimpin yang kuat dan berwibawa. Bimbingan yang tegas
memberikan keyakinan baru kepadanya.
b. Dasar untuk Menjalankan Sistem Demokrasi
1. Orang yang suka bekerjasama –
Kesediaannya untuk bekerjasama bukanlah merupakan sifat-sifat pribadi yang
terpisah dengan sendirinya. Walau bagaimanapun orang di bawahnya yang mempunyai
sifat ini mungkin bekerja lebih baik dengan sistem demokrasi. Orang yang
sifatnya suka bekerjasama tidak berarti ia tidak berusaham tetapi cara ia
menggunakannya agak berbeda dari individu yang suka sentimen dalam
menyumbangkan tenaganya untuk membantu orang lain. Individu yang energik dan
mau bekerjasama akan bertindak mengikuti arah yang tepat di samping sedikit
pengawasan.
2. Individu yang suka berkelompok, lebih
menyenangi pekerjaan yang berkelompok. Kemungkinan ia menghasilkan pekerjaan
yang lebih baik melalui sistem yang bercorak demokrasi. Ia membutuhkan sedikit
pengarahan karena ia menganggap pekerjaannya adalah merupakan pekerjaan
kelompok. Ia akan merasa sangat puas di kalangan anggota kelompok yang
mempunyai hubungan yang rapat dan akrab.
c. Dasar untuk Menggunakan Pendekatan
Kepemimpinan Bebas
1. Orang yang bersifat individualistis
lebih produktif fi bwah kepemimpin sstem bebas, jika ia mengetahui tentang
tugas-tugasnya. Ia akan meminta pujian di samping menjadikan tugasnya menjadi
pusat perhatian orang banyak. Biarkan ia berbuat demikian kecuali bila ada
kemungkinan bahwa tindakkannya akan mengganggu individu lain atau
organisasinya.
2. Sebagian orang tidak suka bergaul atau
mempunyai hubungan pribadi dengan orang lain. Sifat seperti ini mungkin
disebabkan oleh adanya sifat sentimen yang tersembunyi. Dalam beberapa hal
sumbernya mungkin merupakan sejenis penyakit mental, yang tidak ada hubungannya
dengan alam nyata. Walau apa oun alasannya, individu seperti ini dapat
mengerjakan pekerjaannya dengan baik seorang diri. Pendekatan kepemimpinan
sistem bebas ini mewujudkan situasi kerja yang menyenangkan di samping dapat
membuktikan usaha yang efektif.
Memilih
Pendekatan Anda : Kelompok
a. Pembentukan Sikap Kelompok
Perbedaan
tingkah laku individu-individu dalam sebuah kelompok telah kita ketahui.
Anggota kelompok A pada umumnya sering berselisih paham dan perasaan mereka
selalu terganggu, sebaliknya perasaan anggota kelompok B lebih tenteram.
Sebagai satu kelompok mereka tidak begitu energik sebaliknya lebih mudah
berubah-ubah dan bekerjasama.
b. Personalitas Kelompok
Satu
hal yang nyata, kecenderungan individu dalam suatu kelompok untuk saling
memahami antara satu sama lain menjadi dasar yang praktis bagi sistem
kepemimpinan anda.
c. Menilai Kelompok Anda
Kualitas
kelompok tertentu terbentuk melalui pengalaman anggota kelompok anda sewaktu
bekerja. Penelitian yang anda lakukan dengan teliti tentang semua kualitas ini
memberikan jawaban yang dibutuhkan untuk membentuk sistem kepemimpinan anda.
d. Personalitas Kelompok dan Individu
1. Saling memahami (understanding)
2. Kecakapan (afficiency)
3. Kesediaan (willingness)
Bab
4 menjelaskan tentang masalah pribadi kepemimpinan. Masalahnya terbagi menjadi
dua ada yang wajar dan tidak wajar antara lain :
a. Wajar
1. Keyakinan yang kuat terhadap diri
sendiri.
2. Mempunyai pengetahuan yang cukup tinggi
dibidang pekerjaan.
3. Kemampuan menerima tanggungjawab dengan
mudah.
4. Pemimpin benar-benar menghormati
kemampuan orang-orang dibawahnya.
5. Ia merasa yakin terhadap keefektifan
pikiran dan tindakan kelompok.
b. Tidak wajar
1. Takut orang-orang dibawahnya tidak akan
mengerjakan tugasnya dengan baik.
2. Kepuasan pribadi karena mempunyai
kekuasaan terhadap orang lain.
3. Merasa penting untuk menjadi seorang
yang berpengaruh.
4. Pemimpin ragu-ragu untuk menerima
tanggungjawab.
5. Ia berprasangka bahwa dengan menggunakan
sistem demokrasi, berarti ia hapus ber-partner – hal ini akan mengurangi
tanggungjawabnya.
6. Ia ragu-ragu untuk memberikan tenaganya
untuk tugas yang tidak menyenangkan tetapi dibutuhkan dan oleh sebab itu ia
mengharapkan Kelompok mengerjakannya untuk kepentingannya.
Bab
5 mennguraikan kekuasaan penuh terhadap kelompok anda.
a. Sikap – cara orang-orang di bawah anda
bereaksi terhadap kepemimpinan anda.
b. Komunikasi – pertukaran informasi, ide
dan perasaan di kalangan anggota kelompok dan antara anda dengan kelompok.
c. Kecakapan – sejauh mana kefektifan
orang-orang di bawah anda secara individu.
Bab
6 menguraikan kekuasaan penuh untuk anda.
Teknik
kepemimpinan anda tidak mempengaruhi tanggung jawab anda. Dalam beberapa hal,
anda diberi tugas kepemimpinan serta tanggungjwab, tetapi anda tidak diberitahu
cara mana yang hendak digunakan. Semuanya adalah pilihan anda. Dengan kata
lain, seorang pemimpin yang diserahi tanggungjawab, buka berarti hanya
melaksanakan sebagian dari tanggungjawan yang diberikan. Tugas utamanya ialah
untuk memenuhi tanggungjawab tersebut.
Bab
7 menjelaskan mengenai objektif anda. Obyektif anda terbagi dua yaitu:
a. Obyektif jangka pendek ini penting untuk
menjadikan sesuatu tujuan itu bertambah jelas.
b. Obyektif jangka panjang memerlukan
pendekatan yang agak berbeda dari obyektif jangka pendek dari segi daya upaya
anda.
Sekian
paparan dari buku teknik kepemimpinan ini semoga bermanfaat.
C. PEMBAHASAN
1. Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan
merupakan fenomena interaksi sosial yang kompleks, dan sering kali sulit
dibaca. D.E. McFarland mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatu
proses dimana pimpinan dilukiskan akan memberi perintah atau pengaruh,
bimbingan atau proses mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. J.M Pfiffner mengemukakan bahwa
kepemimpinan adalah seni mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau
kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oteng Sutisna
mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mengambil inisiatif dalam
situasi sosial untuk menciptakan bentuk dan prosedur baru, merancang dan
mengatur perbuatan, dan dengan berbuat begitu membangkitkan kerja sama ke arah
tercapainya tujuan.
2. Delapan Jenis Teori Kepemimpinan
a. Teori Genetis
Teori
ini sering disebut sebagai the great man theory. Teori ini berasumsi bahwa
kapasitas kepemimpinan itu bersifat inheren, bahwa pemimpin besar (great
leader) dilahirkan, bukan dibuat (leader are born, not made).
b. Teori Sifat
Serupa
konsepsinya dengan teori “Great Man”, teori sifat mengasumsikan bahwa manusia
yang mewarisi sifat-sifat tertentudan sifat-sifat yang membuat mereka lebih
cocok untuk menjalankan fungsi kepemimpinan.
c. Teori Kotigensi
Teori-teori
kepemimpinan kontigensi memfokuskan pada variabel tertentu yang berhubungan
dengan lingkungan yang bisa menentukan gaya kepemimpinan yang paling cocok
untuk situasi yang cocok pula. Menurut teori ini, tidak ada gaya kepemimpinan
yang terbaik dalam segala situasi.
d. Teori Situasional.
Teori
kepemimpinan situasional mengusulkan bahwa pemimpin memilih tindakan terbaik
berdasarkan variabel situasional.
e. Teori Perilaku
Teori
perilaku kepemimpinan didasari pada keyakinan bahwa pemimpin yang hebat
merupakn hasil bentukan atau dapat dibentuk, bukan dilahirkan.
f.
Teori
Partisipatif
Teori-teori
kepemimpinan partisipatif menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang ideal adalah
mengambil prakarsa bagi pelibatan orang lain, sehingga pada setiap pembuatan
keputusan, antara pemimpin dan pengikutnya, seperti memiliki rekening bersama,
meski jumlah uang disetor ke dalam rekening itu, tidak harus bahkan tidak boleh
selalu sama.
g.
Teori
Transaksional
Teori
ini sering disebut sebagai teori-teori manajemen. Teori transaksional berfokus
pada peran pengawasan, organisasi, dan kinerja kelompok.
h.
Teori
Transformasional
Teori
ini sering disebut sebagai teori-teori relasional kepemimpinan. Teori ini
berfokus pada hubungan yang terbentuk antara pemimpin dan pengikutnya.
3. Ciri-ciri Kepemimpinan
a. Adaptif terhadap situasi
b. Waspada terhadap lingkungan sosial
c. Ambisius dan berorientasi pada
pencapaian
d. Tegas
e. Kerja sama atau kooperasi
f. Menentukan
g. Diandalkan
h. Dominan atau berkeinginan dan
berkekuatan untuk mempengaruhi orang lain
i.
Energik
atau tampil dengan tingkat aktivitas tinggi
j.
Persisten
k. Percaya diri
l.
Toleran
terhadap stres
m. Bersedia untuk memiliki tanggung jawab
4. Teknik Kepemimpinan Pendidikan
Tekinik
kepemimpinan yang dimaksud disini ialah suatu cara atau metode yang dapat
dipakai dalam melaksanakan tugas kepemimpinan.
a. Gaya Kepemimpinan
Dalam
mempersoalkan gaya kepemimpinan kita boelh beranggapan bahwa individu
(pemimpin) harus mempertahankan yang konsisten dalam semua aktivitasnya, tapi
harus bersifat fleksibel menyesuaikan gaya tersebut dengan situasi yang
spesifik dan orang-orang yang dipimpin. Berikut ini akan dikemukakan satu
persatu gaya-gaya kepemimpinan tersebut:
1.
Gaya
Kepemimpinan Otokratis
Pemimpin
yang bergaya otokratis ini memegang kekuasaan mutlak. Semua kebijaksanaan atau
policy ditetapkan oleh pemimpin itu sendiri, langkah-langkah aktivitas
ditentukan oleh pemimpin satu persatu yang dilakukan tanpa musyawarah dengan
orang yang dipimpin.
2.
Gaya
Kepemimpinan Laissez Faire
Pada
kepemimpinan ini pemimpin memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada
setiap orang yang dipimpin. Pimpinan dengan gaya situasi ini berpendapat bahwa
tugasnya adalah menjaga dan menjamin kebebasan tersebut serta menyediakan
segala kebutuhan dan fasilitas yang dibutuhkan organisasi, atau yang
dipimpinnya guna menyelenggarakan organisasinya.
3.
Gaya
Kepemimpinan Demokratis
Gaya
kepemimpinan demokratis merupakan gaya yang mempertemukan prinsip dan prosedur
yang sangat ekstrim itu. Pada kepemimpinan Demokratis memanfaatkan peranan
aktivitas dari orang yang dipimpin, dalam kebebasan menentukan kebijaksanaan
dan menentukan langkah-langkah kegiatan dalam gaya Laissez Faire dan menghargai
peranan aktif pimpinan dalam menetapkan kebijaksanaan dan langkah-langkah
kegiatan. Kepemimpinan demokratis menetapkan kebijaksanaan berupa keputusan
penting yang disesuaikan dengan tuntutan kelompok.
b. Komunikasi dan Pembinaan Kerjasama
Komunikasi
dalam organisasi bertujuan agar kegiatan lancar dan terarah serta menciptakan
kerjasama orang-orang yang ada dalam organisasi oleh karena itu jika diberikan
suatu definisi tentang komunikasi maka komunikasi adalah: “Kegiatan pemberian
informasi, data, penyampaian saran, ide untuk mengkoordinasikan kegiatan dalam
organisasi guna melancarkan usaha kerjasama demi tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan.”
1. Jenis Komunikasi
a. Komunikasi Internal adalah komunikasi
yang beralngsung dalam suatu organisasi. Komunikasi ini dapat berlangsung
secara vertikal, horizontal, diagonal, searah, dua arah, bebas, dan terikat.
b. Komunikasi eksternal adalah komunikasi
yang berlangsung untuk mengadakan hubungan dengan pihak lain berupa tukar
menukar informasi, ide, saran, data dalam pembicaraan kerjasama di luar
organisasinya. Komunikasi ini dapat berlangsung secara searah, dua arah bebas
dan terikat.
2. Proses Berkomunikasi
Proses
berkomunikasi tidak berlangsung seperti mengalirkan air ke dalam sebuah bejana,
tetapi komunikasi berlangsung melalui pentahapan-pentahapan. Adapun pentahapan
berlangsungnya adalah sebagai berikut:
a. Tahap diketahui
Pesan
yang akan diinformasikan sebelum disampaikan harus diketahui lebih dahulu baik
tentang isinya itu sendiri maupun tujuan yang akan segera diperoleh harus
diketahui.
b. Tahap dimengerti
Agar
pesan yang disampaikan tidak keliru atau disampaikan benar-benar sesuai dengan
yang dikehendaki maka pesan harus dimengerti lebih dahulu terutama makna yang
terkandung di dalamnya.
c. Tahap penghayatan
Tahap
penghayatan ini sering juga disebut tahap pendarahdagingan, pada tahap ini
pesan tidak hanya cukup dimengerti tapi dipahami sampai pesan itu benar-benar
menjadi milik kita dalam arti kata sudah menyatu dengan diri kita.
d. Tahap penyampaian
Setelah diketahui,
dimengerti, dihayati, baru isi pesan itu kita sampaikan.
3.
Hal-hal
yang Mempengaruhi Komunikasi
Dalam
memperhatikan hal yang mempengaruhi komunikasi akan dilihat dari dua segi,
yaitu:
a. Yang dapat menghalangi komunikasi
Yang
dapat menghalangi komunikasi itu terutama bagi komunikator adalah ketakutan
terhadap penyalahgunaan dari pesan yang akan diinformasikan, hal ini dapat
menyebabkan pesan tidak sampai kepada sasaran.
b. Yang dapat mengurangi halangan
komunikasi
Supaya
pesan itu mencapai sasaran dan mengurangi keterlambatan-keterlambatan, maka
perlu komunikasi itu menarik perhatian, pemahaman, diterima oleh komunikator
untuk disampaikan.
4. Teknik Berkomunikasi
Teknik
berkomunikasi berarti pengetahuan atau kepandaian berhubungan dengan manusia
lain dalam kegiatan penyampaian informasi, saran, data dan sebagainya dalam
pembinaan kerja sama.
a. The parent ego state
Ini
adalah keadaan sifat yang terdapat pada diri orang tua. Sifat pada orang tua
itu ada dua macam: yaitu sifat penolong, umpamanya: melarang, mencegah, membimbing,
membantu, menyayangi, menasihati, memberi petunjuk. Sifat pengecam, umpamanya
begitu salah, itu tidak cocok, itu tidak benar, ini harus begini, begini
caranya.
b. The adult ego state
Adalah
keadaan atau sifat yang terdapat pada diri orang dewasa yang tindakan
didasarkan atas pemikiran yang rasional dan obyektif.
c. The child ego state
Adalah
keadaan atau sifat yang terdapat pada anak-anak. Tindakan yang didasarkan atas
reaksi emosional yang spontan, kreatif, humor, penuh kreatif dan inisiatif.
5. Syarat Komunikasi
Syarat
dalam berkomunikasi adalah sebagai berikut.
a. Tepat pada waktunya
b. Mencapai sasaran
c. Jelas
d. Lengkap
e. Ketetapan
f. Keseragaman
g. Menarik perhatian
h. Dipercaya
D. KESIMPULAN
Teknik
kepemimpinan perlu diketahui oleh setiap pemimpin. Teknik kepemimpinan
pendidikan adalah suatu cara atau metode yang digunakan dalam melaksanakan
tugas kepemimpinan dalam sebuah pendidikan. Kepemimpinan adalah seorang
pemimpin yang bertugas mengarahkan anggotanya untuk mencapai tujuan bersama.
Seorang pemimpin harus mengetahui jenis teori kepemimpinan yang meliputi, teori
genetis, teori sifat, teori kontigensi, teori situasional, teori perilaku,
teori partisipatif, teori transaksional, teori transformasional. Setiap
pemimpin pendidikan mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda, gaya kepemimpinan
terbagi menjadi tiga, yaitu kepemimpinan otokratis, kepemimpinan laissez faire,
dan kepemimpinan demokratis. Pemimpin mampu berkomunikasi dengan baik, selama
berkomunikasi berlangsung pemimpin harus menjalani beberapa tahap, yaitu tahap
diketahui, tahap dimengerti, tahap penghayatan, dan tahap penyampaian.
Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa teknik kepemimpinan pendidikan sangat
penting bagi seorang pemimpin yang bertugas sebagai kepala/pemimpin di instalasi
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Danim
Sudarwan, Kepemimpinan Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010.
Asmara Husna, Pengantar
Kepemimpinan Pendidikan, Jakarta Timur: Ghalia Indonesia, 1985.